berikut ini saya akan memberikan tips tentang Tips Menghadapi Cuaca Buruk Di Gunung
Dalam kegiatan di alam terbuka seperti mendaki gunung, sering kali pendaki berada dalam dalam cuaca yang kurang baik bahkan buruk. Banyak kecelakaan yang berujung pada kematian yang diawali oleh cuaca yang buruk. Hal ini bisa terjadi karena dampak dari cuaca buruk adalah sebagai berikut :
menimbulkan kepanikan, terutama jika pendaki masih pemula, mental belum terlatih, perlengkapan tidak memadai, dan tidak kenal medan.
disorientasi, cuaca buruk yang datang akan membuat pendaki kehilangan orientasi, tantu saja jika pendaki mengalami disorientasi maka keputusan-keputusan yang diambil oleh pendaki bisa berakibat fatal, contoh kabut tebal yang datang tiba-tiba akan membuat jarak pandang terbatas dan pendaki bisa tersesat bahkan masuk jurang.
hipotermia, cuaca yang buruk seperti hujan lebat berpotensi menimbulkan hipotermia bagi pendaki, hipotermia yang terjadi saat cuaca buruk akan menambah kepanikan dan berujung pada penanganan yang kurang tepat, tidak sedikit pendaki yang akhirnya memperoleh gelar almarhum karena terkena hipotermia
cedera, perlengkapan yang tidak memadahi misalnya sepatu yang tidak standard, pakaian yang tidak semestinya akan menimbulkan cedera bagi pemakainya saat terjadi cuaca yang ekstrim.
Meskipun terdengar simple, cuaca buruk bisa menimbulkan kematian, untuk menghindari kecelakaan (bahkan kematian) pendaki saat terjadi cuaca buruk maka pendaki perlu melakukan antisipasi sebagai berikut :
pastikan bahwa peralatan yang dibawa dan dikenakan sesuai standard keselamatan dan bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi. contoh, gunakan sepatu trekking yang melindungi mata kaki dan sol yang mampu mencenkeram tanah, tenda untuk perlindungan, pakaian yang cepat kering dan ringan, peralatan memasak yang juga bisa dimanfaatkan untuk menghangatkan badan, dan pisau untuk keadaan survival, pastikan pula bahwa pendaki mampu menggunakan peralatan itu dengan baik.
manfaatkan prakiraan cuaca yang bisa diakses di BMKG, pelajari juga tren cuaca yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
sebelum melakukan perjalanan pastikan bahwa medan yang akan dilalui sudah dikenali, jika belum kenal medan maka ajak orang yang sudah kenal medan, atau lengkapi diri dengan peralatan navigasi.
jangan melanggar kearifan lokal yang berlaku di tempat tersebut.
sebaiknya jangan melakukan perjalanan sendirian, ajak teman lain dan jangan terpisah dari rombongan.
Jika cuaca buruk terjadi maka yang harus dilakukan adalah :
biasanya cuaca buruk akan didahului oleh tanda-tanda alam seperti mendung tebal, halilintar, dan perilaku hewan, misal serangga dan burung-burung yang tiba-tiba menghilang atau tidak bersuara, jika sudah terjadi hal tersebut maka segera cari tempat yang aman, dirikan tenda atau buat perlindungan dan segera istirahat.
pastikan bahwa tempat perlindungan aman, jangan beristirahat di bawah pohon yang rapuh atau di bawah tebing yang rawan longsor, atau di daerah aliran air, atau di daerah lintasan hewan.
jika cuaca buruk tiba-tiba datang dan belum sempat membuat perlindungan misal kabut tebal, maka lebih baik berhenti sambil melakukan observasi, jangan panik, dan setelah memperoleh tempat yang baik segera membuat tempat perlindungan.
sebaiknya jas hujan/ponco diletakkan di tempat yang mudah diambil sehingga ketika hujan lebat datang tiba-tiba bisa digunakan secara cepat untuk melindungi diri sambil menunggu mendirikan tenda/tempat perlindungan.
jika tidak mungkin untuk mendirikan tenda dan cuaca semakin buruk maka pilihan terbaik adalah kembali pulang melalui jalan yang sudah dikenali.
Keselamatan adalah faktor utama, jangan melawan alam, dan kendalikan diri saat cuaca buruk, jika melawan cuaca buruk maka siap-siap dengan gelar baru almarhum.
good
ReplyDelete