Thursday, 14 May 2015

Tips Memilih Sepatu Gunung

04:32 3 comments

Berikut ini saya akan memberi tips tentang Tips Memilih Sepatu Gunung


Sepatu gunung yang baik dan bagus adalah sepatu dengan bahan yang tebal dan tidak mudah sobek, sol yang kuat dan jenis sepatu sesuai dengan medan yang akan dilalui. Sepatu tersebut harus dapat melindungi kaki agar tidak cedera saat pendakian. Kali ini akan dibahas mengenai memilih sepatu gunung yang baik, diantaranya :

1. Dari Segi Bahan

Bahan menjadi hal yang sangat penting dalam suatu produk. Yang paling utama adalah bahan tersebut harus nyaman dikenakan. Bahan sepatu gunung yang baik adalah terbuat dari kulit sintetis. Keuntungan bahan sepatu dari kulit sintetis adalah kuat dan memiliki sirkulasi yang baik bagi kaki. Namun terdapat kekurangannya juga, yaitu mudah pecah-pecah jika perawatan sepatunya salah. Sebaiknya hindari bahan sepatu gunung dari kanvas dan karet karena cepat sobek dan tidak melindungi kaki. Selain bahan sepatu yang terbuat dari kulit sintetis, sepatu gunung harus bersifat anti air atau waterproof, tahan goncangan dan tidak pengap. Sepatu gunung pun harus dilengkapi bantalan pada bagian dalam, yaitu dibagian leher sepatu agar nyaman digunakan dan berguna untuk melindungi pergelangan kaki.

2. Sol Sepatu

Memilih sepatu gunung berikutnya yang menjadi perhatian penting adalah sol sepatu. Pilihlah sepatu gunung dengan punggung yang lebih tinggi agar dapat menancap dengan baik dipermukaan tanah. Sebaiknya pilih sepatu gunung dengan bagian tumit yang besar, lentur serta kuat, dimana terbuat dari karet ataupun sintetis. Selain itu, Pilihlah jahitan sepatu yang jahitannya kuat dan mengikuti bentuk kaki. Hal tersebut akan memberikan rasa nyaman pada kaki.

3. Jenis Sepatu

Ada beberapa jenis sepatu gunung yang banyak digunakan, yaitu sepatu yang berleher pendek, berleher sedang dan berleher tinggi. Untuk sepatu gunung berleher pendek tidak melindungi mata kaki, sehingga terkadang menyebabkan lecet. Jenis sepatu ini biasa digunakan untuk mendaki gunung dengan medan yang ringan atau sekedar olah raga outdoor. Sepatu gunung berleher sedang artinya melindungi mata kaki namun tidak keseluruhan. Apabila sepatu ini digunakan untuk mendaki gunung dengan medan terjal dan berat, maka akan menyebabkan kaki cedera dan lecet. Jenis sepatu gunung yang terakhir adalah sepatu berleher tinggi. Jenis sepatu ini sangat direkomendasikan bagi pendaki gunung karena melindungi mata kaki secara keseluruhan dan tidak akan menyebabkan lecaet atau cedera. Sepatu gunung berleher tinggi biasa digunakan untuk mendaki gunung dengan medan yang terjal dan berat.

4. Dari Segi Ukuran

Dianjurkan dalam memilih sepatu gunung, sebaiknya pilih ukuran sepatu yang lebih besar agar tidak merasa sempit ketika digunakan dan akan memberi kelonggaran. Sepatu gunung merupakan salah satu barang yang wajib diperhatikan untuk kenyamanan dan keselamatan kaki. Selain itu, penggunaan kaos kaki pun juga penting. Sebaiknya gunakan kaos kaki dari bahan wool karena nyaman digunakan dan tebal yang membuat kaki menjadi hangat serta menyerap keringat.


Demikian beberapa tips memilih sepatu gunung yang dapat dijadikan referensi serta sedikit ulasan cara merawat sepatu gunung yang basah. Semoga ulasan tersebut bermanfaat bagi yang ingin mendaki gunung.Kegiatan mendaki gunung tidak jauh dari basah dan untuk merawat sepatu gunung agar cepat kering, ada caranya tersendiri. Cara merawat sepatu gunung yang basah tidak boleh asal karena akan menyebabkan sepatu mudah rusak. Caranya adalah dengan membiarkan sepatu berada di tempat yang teduh dan biarkan angin mengeringkan sepatunya. Jangan sekali-sekali menjemur sepatu langsung dibawah sinar matahari karena akan membuat sepatu menjadi keras dan kaku yang pada akhirnya mengurangi rasa nyaman. Selain itu, hindari menyimpan kaos kaki didalam sepatu karena tidak baik untuk sirkulasi udara dan membuat sepatu menjadi pengap.

Sekian Tips Memilih Sepatu Gunung dari saya semoga bermanfaat
Read More...


Tuesday, 12 May 2015

Tips Menghadapi Cuaca Buruk Di Gunung

04:04 1 comments


berikut ini saya akan memberikan tips tentang Tips Menghadapi Cuaca Buruk Di Gunung

Dalam kegiatan di alam terbuka seperti mendaki gunung, sering kali pendaki berada dalam dalam cuaca yang kurang baik bahkan buruk. Banyak kecelakaan yang berujung pada kematian yang diawali oleh cuaca yang buruk. Hal ini bisa terjadi karena dampak dari cuaca buruk adalah sebagai berikut :

menimbulkan kepanikan, terutama jika pendaki masih pemula, mental belum terlatih, perlengkapan tidak memadai, dan tidak kenal medan.
disorientasi, cuaca buruk yang datang akan membuat pendaki kehilangan orientasi, tantu saja jika pendaki mengalami disorientasi maka keputusan-keputusan yang diambil oleh pendaki bisa berakibat fatal, contoh kabut tebal yang datang tiba-tiba akan membuat jarak pandang terbatas dan pendaki bisa tersesat bahkan masuk jurang.
hipotermia, cuaca yang buruk seperti hujan lebat berpotensi menimbulkan hipotermia bagi pendaki, hipotermia yang terjadi saat cuaca buruk akan menambah kepanikan dan berujung pada penanganan yang kurang tepat, tidak sedikit pendaki yang akhirnya memperoleh gelar almarhum karena terkena hipotermia
cedera, perlengkapan yang tidak memadahi misalnya sepatu yang tidak standard, pakaian yang tidak semestinya akan menimbulkan cedera bagi pemakainya saat terjadi cuaca yang ekstrim.
Meskipun terdengar simple, cuaca buruk bisa menimbulkan kematian, untuk menghindari kecelakaan (bahkan kematian) pendaki saat terjadi cuaca buruk maka pendaki perlu melakukan antisipasi sebagai berikut :

pastikan bahwa peralatan yang dibawa dan dikenakan sesuai standard keselamatan dan bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi. contoh, gunakan sepatu trekking yang melindungi mata kaki dan sol yang mampu mencenkeram tanah, tenda untuk perlindungan, pakaian yang cepat kering dan ringan, peralatan memasak yang juga bisa dimanfaatkan untuk menghangatkan badan, dan pisau untuk keadaan survival, pastikan pula bahwa pendaki mampu menggunakan peralatan itu dengan baik.
manfaatkan prakiraan cuaca yang bisa diakses di BMKG, pelajari juga tren cuaca yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
sebelum melakukan perjalanan pastikan bahwa medan yang akan dilalui sudah dikenali, jika belum kenal medan maka ajak orang yang sudah kenal medan, atau lengkapi diri dengan peralatan navigasi.
jangan melanggar kearifan lokal yang berlaku di tempat tersebut.
sebaiknya jangan melakukan perjalanan sendirian, ajak teman lain dan jangan terpisah dari rombongan.
Jika cuaca buruk terjadi maka yang harus dilakukan adalah :

biasanya cuaca buruk akan didahului oleh tanda-tanda alam seperti mendung tebal, halilintar, dan perilaku hewan, misal serangga dan burung-burung yang tiba-tiba menghilang atau tidak bersuara, jika sudah terjadi hal tersebut maka segera cari tempat yang aman, dirikan tenda atau buat perlindungan dan segera istirahat.
pastikan bahwa tempat perlindungan aman,  jangan beristirahat di bawah pohon yang rapuh atau di bawah tebing yang rawan longsor, atau di daerah aliran air, atau di daerah lintasan hewan.
jika cuaca buruk tiba-tiba datang dan belum sempat membuat perlindungan misal kabut tebal, maka lebih baik berhenti sambil melakukan observasi, jangan panik, dan setelah memperoleh tempat yang baik segera membuat tempat perlindungan.
sebaiknya jas hujan/ponco diletakkan di tempat yang mudah diambil sehingga ketika hujan lebat datang tiba-tiba bisa digunakan secara cepat untuk melindungi diri sambil menunggu mendirikan tenda/tempat perlindungan.
jika tidak mungkin untuk mendirikan tenda dan cuaca semakin buruk maka pilihan terbaik adalah kembali pulang melalui jalan yang sudah dikenali.
Keselamatan adalah faktor utama, jangan melawan alam, dan kendalikan diri saat cuaca buruk, jika melawan cuaca buruk maka siap-siap dengan gelar baru almarhum.
Read More...


Wednesday, 6 May 2015

Tips Saat Bertemu Ular Saat Pendakian Gunung

01:14 No Comments


berikut ini adalah Tips Saat Bertemu Ular Saat Pendakian Gunung 

Selama ini pesan banyak orang,  untuk menghindari ular maka lokasi di sekitar kita berdiam diri ditaburi garam, tapi  sayangnya saya tidak pernah percaya tentang ajaran tersebut, bahkan belum menemukan bukti kebenarannya. Sampai saat ini saya juga belum pernah melihat ada ular kabur atau mati karena garam. Tetapi kalau melihat potongan daging ular diberi lada, garam, dan bumbu lain dalam alat penggorengan malah sering.

Ular bukan bekicot atau keong yang akan reaktif terhadap garam, seandainya kita camping disekitar tenda ditaburi garam, lalu ular mendekat dan kesakitan karena garam bukankah malah berbahaya dan akan menyerang apapun disekitarnya, termasuk yang nabur garam jika ada di situ. Sayangnya belum pernah ada yang membuktikan jika ular menghindari garam.

Saya yakin dan berdasarkan pengalaman sekitar 8 tahun hidup di pedalaman Kalimantan yang sering berurusan dengan ular, untuk mengusir ular saya menggunakan zat dengan bau pekat yang bisa dirasakan oleh ular dari kejauhan. Bau-bauan yang extrim pasti akan dihindari ular, misal kapur barus, bensin, atau parfum. Indera penciuman ular cukup tajam, dan akan menghindar jika ada aroma yang ekstrim.

Daripada anda membuang-buang garam ketika camping maka sebaiknya semprot saja parfum ke tubuh anda, maka anda akan aman dari ular, kecuali anda sengaja usik ular yang mau ganti kulit, atau membuat luka ular yang sedang berjemur, atau berpapasan dengan ular saat bulan purnama, maka anda sedang bernasib kurang beruntung dan siap-siap almarhum atau RIP. Ular akan lebih reaktif saat kawin, dan bulan purnama, untuk itu jangan cari masalah saat ketemu ular kawin atau ketemu ular saat bulan purnama.

Simpan saja garam itu untuk memasak, atau untuk melepaskan lintah yang menggigit badan anda atau untuk nakut-nakuti bekitcot dan keong. Kalau ular takut garam, harusnya di laut nggak ada ular, ular laut malah lebih berbahaya dari ular biasa.

Tapi bagaimana jika ternyata karena nasib buruk, ular sudah menggigit dan ternyata ular tersebut beracun ?

Jika anda bukan pawang ular dan tidak kenal jenis-jenis ular dan tidak kebal ular maka sebaiknya seriuslah jika terjadi hal ini. Ular akan menggigit manusia jika terganggu. Gunung adalah habitat ular, dan ular bisa ada di mana saja, maka sebaiknya manusia yang mengalah untuk tidak mengganggu habitat ular.

Jika tergigit ular maka hal-hal yang dapat dilakukan adalah :

Jangan panik, karena kepanikan akan mempercepat denyut jantung dan mempercepat racun ular.
Segera ikat bagian atas dan bawah gigitan untuk melokalisir racun ular. Normalnya bagian yang tergigit ular adalah kaki, risiko terbesar jika racun menyebar dan parah selain kematian adalah amputasi, pastikan bahwa bagian yang tergigit bukan bagian leher karena akan kesulitan membuat ikatan atas dan bawah luka, dan akan lebih kesulitan lagi jika harus terjadi amputasi.
Posisikan bagian tubuh yang tergigit ular lebih rendah dari jantung untuk mengurangi penyebaran racun ular.
Kurangi gerak badan, hemat energi, banyak gerak akan mempercepat peredaran racun.
Bawa ke rumah sakit terdekat secepatnya.
Dan terakhir, ketika anda naik gunung dengan perbekalan yang cukup, berdoalah semoga tidak bertemu ular. Selamat bertemu ular!
source : pendakigunung.org
Read More...


Tuesday, 5 May 2015

Inilah 5 Gunung Yang Bisa Didaki Dalam Satu Hari

06:04 No Comments

Setidaknya ada 5 gunung yang bisa didaki dan tidak membutuhkan waktu lama, cukup sehari saja untuk mencapai puncaknya. Dikumpulkan dari berbagai sumber, inilah 5 gunung yang bisa didaki dalam satu hari.

1. Gunung Prau
Destinasi pertama adalah Gunung Prau yang ada di Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung ini termasuk cocok untuk para pelajar, yang notabene belum berpengalaman. Cukup dengan perjalanan 3 - 4 jam, Anda sudah sampai ke puncak untuk menikmati pemandangan yang dijamin spektakuler!

www.belantaraindonesia.org
Prau 
Untuk mendaki Gunung Prau, setidaknya ada 3 jalur yang bisa Anda lewati. Jalur tersebut antara lain, jalur Patak Banteng, Dieng Wetan dan Kalilembu. Tinggal pilih mau jalur yang mana. Walaupun perjalanan agak sedikit terjal, namun semuanya tetap seru! Apalagi mendakinya bersama teman - teman sepermainan.

Gunung Prau ini semakin jadi pilihan bagi para pecinta alam, yang didominasi anak - anak muda untuk berakhir pekan. Jadi jangan heran ketika mendaki Gunung Prau, ketemunya anak muda yang usianya sebaya juga. Tunggu apalagi? Ayo daki Gunung Prau!

2. Gunung Bromo
Siapa yang tidak kenal Bromo? Destinasi satu ini memang untuk semua umur. Namun lihatlah di sekitar, di sini Anda akan dengan mudah menemui anak muda lalu lalang karena Bromomemang cocok banget untuk anak muda!

www.belantaraindonesia.org
Bromo 
Momen yang paling dinanti saat berada di Bromo tentu saja menanti munculnya sang Golden Sunrise dengan latar belakang Gunung Batok dan lautan pasir. Pemandangannya dijamin spektakuler!

Selain menikmati pemandangan, biasanya anak muda akan menjelajahi lautan pasir dengan menyewa mobil offroad. Atau bisa juga menyewa kuda untuk berkeliling sekitar area. Kapan lagi naik kuda di Bromo?

3. Gunung Papandayan 
Gunung berikutnya tentu saja Gunung Papandayan. Tak lengkap rasanya jika menyebut gunung khusus anak muda tanpa menyebut Gunung Papandayan. Gunung ini sedang eksis di kalangan anak muda karena cukup mudah untuk didaki dan pemandangannya indah.

www.belantaraindonesia.org
Papandayan 
Ada Hutan Mati, Tegal Alun dengan padang Edelweissnya, serta Pondok Saladah sebagai kemping ground favorit para pendaki. Semuanya bisa Anda nikmati jika sedang mendaki Gunung Papandayan.

Dengan ketinggian hanya 2.665 Mdpl, Anda bisa mendaki Papandayan hanya dalam waktu sehari saja. Jika ke sini, jangan lupa siapkan waktu di akhir pekan dan ajaklah teman - teman terdekat untuk menikmati Papandayan bersama.

4. Gunung Sindoro
Gunung keempat ada di Jawa Tengah, tepatnya di Temanggung berbatasan dengan Magelang dan Wonosobo. Namanya Gunung Sindoro. Saudara kembar dari Gunung Sumbing ini memang menawarkan pemandangan yang indahnya tak terbantahkan.

www.belantaraindonesia.org
Sindoro 
Anda bisa melihat sunrise dari puncak dengan latar belakang gunung lain, seperti Sumbing,Merbabu hingga Gunung Merapi di Yogyakarta pun bisa terlihat dari sini, jika cuaca sedang cerah.

Setelah selesai mendaki Sindoro, Anda bisa manfaatkan waktu tersisa untuk menuju ke Yogyakarta atau Semarang karena jaraknya dekat.

5. Gunung Cikuray
Gunung terakhir adalah Gunung Cikuray yang berlokasi di Garut, Jawa Barat. Gunung ini memiliki ketinggian 2.821 Mdpl. Memang bukan tergolong gunung yang tinggi, namun Cikuray ini kecil - kecil cabe rawit.

www.belantaraindonesia.org
Cikuray 
Meskipun tidak terlalu tinggi, tetapi Gunung Cikuray banyak diminati pendaki karena memang memiliki tantangan lebih. Tak salah jika pendaki Cikuray rata - rata anak muda berusia di bawah 30 tahun. Anak muda memang suka tantangan!

Perjalanan agak terjal itu sebanding dengan pemandangan yang nantinya bisa Anda nikmati di Puncak Cikuray. Konon katanya, sunrise di Cikuray ini paling indah di antara jajaran gunung lain di daerah Jawa Barat. Seperti negeri di atas awan! Anda harus coba sendiri mendaki Cikurayuntuk membuktikan kebenarannya. Tertarik?
Read More...


Trip Adventure Indonesia Copyright © 2013
Powered by Blogger Published.. Blogger Templates